Just another free Blogger theme

Flag Counter

Flag Counter
Powered By Blogger

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Google Translator

Followers

About Me

My photo
it is just me from ordinary girl try to be an extra, do my best, try to be a better each second of this short life, try to be someone, means for something in this globe!

Monday, October 7, 2013



Sejak dulu  saya kan jiwa usaha dan ambisinya luar biasa, pokoknya cita-citanya jadi pedagang alias pengusaha alias business woman dan misinya menjadi Owner PT XXX. Maklum selama jadi karyawan merasa terzolimi dengan berbagai birokrasi yang ngejlimet dan bikin nelangsa hidup. Pembatanasa cuti, waktu kerja, target yang memang ditakdirkan selalu naik, dan gaji naiknya 6 % per tahun, mau se-gede-gede gaji perusahaan yang ditempati kerja pasti pemberontakan hati untuk bisa resign dan pensiun dini adalah impian terbesar.








Malah kalau saya dijalan ketemu emas bongkahan 5 kg saja saya sudah mikir mau resign dan buat usaha sendiri. Pusing dengan ketidaksejalannya dengan hati nurani terkait pekerjaan dan tentunya terkait dengan pimpinan yang kadang tak beri teladan yang baik. Berbagi kisah dengan kisahku menjadi pengusaha setengah-setengah alias tak fokus.





Dua tahun lalu, saya menjadi agen Kaia Clothing yang produksi busana muslimah mulai dari celana, rok, baju muslimah dan juga beberapa koleksi untuk pria. Patungan dengan saudara yang urusin dan barangnya di ecer diteman-temannya di kantor, dan sisa barang di titip di toko kakak ipar nya yang jualan perlengkapan bayi dan sepatu. Nah karena saudara saya itu sibuk kerja juga, jadinya terbengkalai. Apapun sebenarnya yang dilakukan di dunia ini mesti fokus, kalau cuma setengah setengah ya hasilnya juga segitu.





Luntang-lantang barangnya tak habis dan saya sudah malas order juga, karena capek juga jualan eceran kayak gini, biasa barang ditaro di mobil, walaupun banyak komunitas dan teman mesti selalu setia harus di bongkar, ya akhirnya menjadi pekerjaan yang melelahkan. Belum kalau dipinjam, sudah untung tipis, dulu sempat nekat mau sewa lapak di sebuah pasar modern alias mall namun karena keterbatasan support dan modal dan saya selalu mandek di titik mencari karyawan untuk jaga toko. Hal ini sangat tak mudah. Karena saya sendiri kerjanya juga sangat sok sibuk . Tak mungkin saya bagi diriku jadi dua. Andalan adik akhh sudah tak masuk kategori dia. Dia tak mau jadi pebisnis maunya jadi karyawan.Hahhhh payah nih anak, kan sudah dari dulu kami bicara kwadran kiri apa kanan. Yeee dianya bilang dia tetap mau kerja dulu rasakan nikmatnya jadi karyawan. Ya wess sudahlah. Akhirnya saya tak jadi buka lapak.





Akhirnya sekarang sisa pakaian masih ada saya kasih ke teman dan kasih fee, lumayan kemarin masih sering dapat transferan dan uangnya dah habis he he. Stok masih ada dan masih di ecer sama teman. Kandas lagi deh niat jadi pebisnis yang sesuai passion, kan kalau butuh baju sisa ambil.Ternyata tak semudah itu pemirsaahhhh!!!





Melirik ke teman yang malah lompatannya lebih dari pada saya, malah sempat buka stand/lapak di salah satu mall baru di tengah kota dengan bantuan kredit dari bank tentunya, secara teman ini orang bank, dan saya sempat kunjungi tokonya yang kecil sekali di salah satu mall baru di tengah kota ini. Barang yang dijual juga busana muslimah dan campur. Kemarin sempat jarang komunikasi dan baru dua hari lalu saya telpon teman tanya kabar dan malah jawaban dia membuat saya melongo karena ternyata tokonya dah tutup. Alasannya anak buahnya tak disiplin, pengunjung di mall itu sepi,gaji dia habis untuk bayar sewa toko. Kasihan juga. Anaknya dua, suami baru resign dari kerjaan. Tapi dia super woman di keluarga memang dari dulu. Ya miris deh dengarnya. Katanya sekarang dia fokus kerja dulu, bisnis stop dulu.





Nah kenapa saya mau sekali posting kisah ini sebenarnya tadi waktu solat di Musholla kantor kebetulan salah satu rekan yang juga saya tahu kemarin buka lapak/toko juga di mall yang berbeda malah sempat jalan lebih lama dari teman yang pertama, saat aku tanya kabar bisnisnya, jawaban beliau dengan muka yang sangat bersahaja " Mbak aku stop dulu untuk sementara, istirahat!" .





Saat kutanya alasannya ternyata sama yang saya alami, kesulitan mendapatkan SDM yang baik dan ulet, yang ada SDM yang malas kerja, berhenti dijalan, terus tak fokus karena dia juga kan kerja kantoran kayak saya dan suaminya juga kerja kantoran. Lagi pula dia juga sekarang sedang hamil dan sudah capek urusin keribetannya berbisnis retail seperti ini.





Ini kisah kedua, masih ada kisah-kisah lainnya yang sifatnya teman saya ini mencoba berbisnis door to door bawa barang. Namun tak ada yang memberikan income signifikan. Teman saya ada yang jual milo instant via BBM, ada yang jual mukenah bali via BBM, ada yang jual macam-macam lah dan belum ada yang membuat mata saya terbuka bahwa usaha-usaha kecil mereka itu memberikan signifikansi income yang berkesinambungan dan besar. Semuanya tak terlihat profitnya dan on & off lah..





Semangat ber- wirausaha semakin melorot, sempat minat mau beli franchise day care, namun kembali saya kepentok pada masalah, keriwetan yang saya hadapi dengan mengurus usaha, mencari SDM untuk di pekerjakan, mencari lokasi terbaik, dan tentunya pendanaan yang kuat. Saya sendiri terbatas waktunya, dan suami juga belum fasih bahasa Indonesia, bagaimana mau deal atau nego dengan orang lain saya mesti tetap melakukan pendampingan. Akhirnya kendor lagi deh jiwa bisnisku yang pernah begitu menggebu-gebu.





Memulai usaha kecil-kecil kelihatan gampang dan mudah, padahal tak seinda yang terliat, ketika berbisnis anda pasti akan dihadapkan pada mencari SDM untuk dipekerjakan dan butuh waktu mencari, seleksi, trial dulu.Intinya no pain no gain lah, semua pengusaha yang berhasil pasti sudah mengalami jatuh bangunnya terkait proses ini.Saya selalu percaya bahwa memang butuh latihan jatuh bangun dulu deh 10,000 jam baru benar-benar bisa ahli pada suatu bidang dan saya percaya sekali akan hal ini. Untung baik kalau tak butuh 10,000 jam untuk bisa melejit sukses menguasai  itu baru hebat.





Summary dari beberapa kisah miris di dunia usaha maka saya mulai fokus pada bisnis yang tak perlu effort dan kepusingan berlebihan tiap bulan, contohnya sbb :





  • Punya rumah kost / apartment untuk di rental kan, yang khusus untuk karyawan kantor, biar bayarnya tepat waktu dan disiplin dan rumah kost tak perlu marketing untuk membuatnya fully booked or fully rented. Yang penting lokasi dan fasilitas, dijamin laku keras!! 

  • Punya rumah wallet, butuh dana di awal dan butuh belajar pada ahlinya dan butuh waktu lama untuk mendapatkan hasil. Harus ulet dan kuat di modal awal.

  • Trading saham online, mudah, flexible dan terjangkau, sisa belajar analisa saham dll 

  • Internet business, ini paling simple, bisa dari mana aja, flexible time yang penting mau belajar dan fokus pasti bisa.




Semua pilihan diatas ini tak ribet, dan tak butuh effort luar biasa dibanding dunia usaha retail. Tak terkait pajak tahunan yang mesti dilapor atau mesti hire orang, mungkin untuk kost paling cari orang untuk bersih-bersih kok. 









Kalau mau membuat uang yang mengejar kita sebenarnya jadilah expert di salah satu bidang, dan jual jasa anda..coba liat pemain bola profesional, dibayar per jam aja sudah melebihi gaji Dirut ini perjam, kalikan 24 jam, lalu per minggu dan per bulan dijamin duitnya bingung mau diapakan.... 









sekian review tentang up and down nya dunia usaha yang lagi di rintis, belum diceritakan terkait dunia bisnis MLM yang pernah saya jalani akan membuat kalian tertegun. Tunggu yaak postingan selanjutnya. 









Keep Move On!!!! No Matter What !!





Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments: